Jumat, 26 Oktober 2012

PROSES DISTRIBUSI LISTRIK


PENYALURAN ENERGI LISTRIK KE KONSUMEN



Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi  tenaga listrik adalah; 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan). Ruang lingkup dari sistem distribusi dan transmisi energi listrik meliputi :
·         GITET                  : Gardu Induk Tegangan Ekstra Tingi
·         GI               : Gardu Induk
·         SUTET        : Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
·         SUTT          : Saluran Udara Tegangan Tinggi
·         JTM            : Jaringan Tegangan Menengah
·         JTR             : Jaringan Tegangan rendah


PROSES PENDISTRIBUSIAN ENERGI LISTRIK
          Setelah tenaga listrik dibangkitkan oleh suatu pusat pembangkit listrik, selanjutnya  tenaga listrik disalurkan (ditransmisikan) melalui jaringan transmisi. Dari jaringan transmisi selanjutnya didistribusikan kepada para konsumen tenaga listrik melalui jaringan distribusi tenaga listrik. Pada PTL biasanya membangkitkan energi listrik pada tegangan menengah, yaitu pada umumnya antara 6-20 kv, pada sistem tenaga listrik besar atau jika PTL terletak jauh dari pemakai, maka tegangannya perlu ditaikan melalui saluran transmisi dari dari tegangan menengah (TM) menjadi tegangan tinggi (TT) bahkan tegangan ekstra tinggi (TET).
Pada pembangkit tegangan yang dikeluarkan oleh generator yaitu 16 KV kemudian dinaikan tegangannya melalui Trafo Step-up di GITET hingga tegangannya menjadi
500 KV, kemudian dialurkan melalui SUTET untuk menuju ke konsumen pemakai tegangan tinggi, sebelum kekonsumen pemakai tegangan tinggi tegangan terlebih dahulu diturunkan dari TET menjadi TT yaitu sekitar 150 KV, tegangan tersebut diturunkan melalui Trafo step-down yang berada di Gardu Induk (GI).
Setelah itu listrik dialirkan melalui SUTT menuju ke konsumen pemakai Tegangan Menengah, sebelum kekonsumen pemakai (TM), tegangan diturunkan kembali oleh Gardu Induk melalui Trafo step-down, dari (TT) menjadi (TM) yaitu sekitar 20 KV.
Mendekati pusat pemakaian tenaga listrik yang umum, enrgi listrik yang dialirkan melalui JTM tegangan diturunkan, dari TM menjadi TR oleh Trafo step-down di gardu distribusi, tegangannya yaitu 220 dan 380 volt, yang kemudian didistribusikan ke pemakai oleh gardu distribusi melalui JTR.




                                 
                                      Gambar  Proses distribusi listrik

8 komentar:

  1. Mengapa harus dinaikkan tegngannya pada pembangkit (tidak langsung diturunkan)?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena oleh pembangkit, tegangan hanya mencapai 20kv, sedangkan konsumen tegangan tinggi membutuhkan 150kv, maka dari itu dari pembangkit harus dinaikkan dahulu tegangan 20kv nya menjadi 500kv agar mampu didistribusi ke konsumen tegangan tinggi dan jaringan transmisi tegangan tinggi untuk diturunkan menjadi tegangan menengah.

      Hapus
    2. Minta maaf menurut saya penerangan diatas salah karena proses pendistribusian listrik bermula dari yang besar dari pembangkit listrik 500kv akan dilakukan proses step down ke yang rendah misalkan dari 500kv ke 150kv terus ke 33kv terus ke 20kv sampai tahap akhir yaitu sampai tahap yg diperlukan oleh konsumen misalkan contoh konsumen untuk rumah2 yang hanya memerlukan 240v dan setiap proses step down akan memalui trapo tadi atau transformers dari transtormes ini akan dialirkan ke switch gear dari swicth gear ini baru dialirkan ke meter kiosk dari meter kiosk inilah baru akan dialirkan ke meteran

      Hapus
    3. bisa baca disini bro
      http://pahrezaa.blogspot.co.id/2012/10/kenapa-harus-di-naikan-tegangannya.html

      Hapus
    4. Untuk mengurangi rugi2. Listrik ditransmisikan dengan jarak ratusan kilometer harus memakai tegangan setinggi mungkin, berbanding terbalik dengan kudrat tegangan

      Hapus
  2. untuk jawaban mas pandu, kenapa harus dinaikkan, karena agar ketika pengiriman melalui transmisi energi listrik yg dikirim kan tidak terlalu banyak mengalami drop, dikarenakan jauhnya jarak pengiriman menyebabkan banyak loses atu rugi-rugi daya yang terjadi, sehingga diperlukan proses step up tegangan agar mengatasi permasalahan loses ini, semoga bisa menjawab pertanyaan anda, sharing ilmu

    BalasHapus
  3. Iya bener kata mas hasanul . Soalnya disaat proses distribusi banyak daya yg akan berkurang.jdi jika yg disalurkan tegangannya rendah,maka daya yg sampai ke konsumen tidak akan ckup.apalagi untuk jarak yg ratusan KM

    BalasHapus

 

Pengikut