“TAUHID KUNCI KEBAHAGIAAN DAN KEJAYAAN”
Syaikh
Ibrahim Ar-ruhaily
Waktu : 7 Januari 2018/ 19 Rabiuts Tsani 1439 H
Tempat : Masjid Istiqlal Jakarta
Assalamualaikum Saya ingin share
catatan kajian dari Syaikh ibrahim Ar ruhaily Hafizhahullah yang berlangsung
pada awal bulan januari, Qadarullah baru bisa saya share hari ini. Tulisan ini
juga saya mengambil referensi dari ringkasan yang dibuat oleh ABU ABDUL HAFIIZH Hafizhahullah. Semoga
tulisan ini menjadi pengingat untuk saya pribadi dan pembaca untuk senantiasa
mengingat penting nya TAUHID. Karena tujuan diciptakannya kita ialah untuk
bertauhid yaitu mengesakan ibadah kepada Allah sebagaiamana firman Allah Ta’ala,
“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku.”
(Q.S.adh-dhariyat :56) Dan tujuan diutusnya Para Rasul adalah untuk
mengajak kepada TAUHID sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Dan Sungguh-sungguh telah kami
utus kepada setiap umat seorang rasul yang berkata kepada kaumnya,”Sembahlah
Allah dan jauhilah Thagut”. (Q.S.
An Nahl: 36).
Dan berikut catatan dari kajian
tersebut.
·
Tauhid adalah menjadikan sesuatu menjadi
satu. Menjadikan satu dalam sifatnya, rububiyahnya dan juga uluhiyahnya.
·
Tauhid terbagi menjadi 3 :
1.
Tauhid Rububiyah
2.
Tauhid Asma wa sifat
3.
Tauhid uluhiyah
1. Tahuhid Rububiyah ialah mengesakan semua
perbuatan hanya kepada Allah. Hanya
Allah yang dapat menghidupkan, memberi rizki, mematikan serta memberi
rizki.
Menyakini bahwa tidak ada yang dapat memberi rizki, menghidupkan dan
mematikan, mengatur alam semesta kecuali hanya Allah Ta’ala.
2. Tauhid
Asma Wa Sifat ialah mengesakan Allah dengan nama dan sifat-sifatnya.
Hendaknya seorang muslim meyakini nama nama Allah , Allah yang maha
mendengar, Allah yang maha tahu, Allah yang maha besar, tidak ada sekutu
bagi
Allah dalam nama namanya hanya Allah yang memiliki nama nama tersebut.
Termasuk dalam Asma Wa Sifat ialah mengesakan Allah dalam sifat
sifatnya, tidak
ada sekutu bagi Allah dalam sifat sifatnya seperti istiwa Allah, turunnya Allah,
kekuasaanya, Kaki Allah, wajah Allah. Kita menyakini bahwa itu sifat KHUSUS ALLAH
& TIDAK SAMA DENGAN MAKHLUK.
TIDAK ADA SIFAT MAKHLUK YANG SAMA
DENGAN SIFAT ALLAH, SEPERTI MELIHATNYA
ALLAH DENGAN MELIHATNYA
MAKHLUK BERBEDA.
3. Tauhid
Uluhiyah (Peribadatan) ialah mengesakan Allah dalam peribadatan. Bahwa
seorang hamba baik dalam hati, lisan, rasa takutnya, cintanya, tawakalnya,
hanya
untuk Allah Ta’ala. Sujud Nazar, Berdoa hanya kepada Allah Ta’ala tidak
ada
sekutunya. Dia wajid beribadah hanya untuk Allah tidak ada sekutu
baginya. Allah
yang menciptakan kita, Allah yang memberi rizki kita, maka hanya kepada
Allah lah
kita beribadah
· Kebahagiaan menurut bahasa adalah
ketenangan jiwa dan hati. Kebahagiaan terbesar seorang hamba ialah ketika
dimasukan kedalam surga selamanya.kebahagian seorang hamba ditentukan dengan
tauhid.
Manusia
tersusun dari 2 hal : Jasad dan Ruh
- Jasad memiliki kebutuhan dengannya mendapat kebahagiaan seperti makan
- Ruh memiliki kebutuhan yang berbeda dengan jasad, kebutuhan ruh hanya didapat dengan dekat dengan Allah seperti membaca Al-qur’an, berdzikir kepada Allah
Ø Jika
Ruhnya baik maka Baiklah jasadnya juga
Ø Tauhid
sangat berpengaruh terhadap kebahagiaan seorang hamba dengan tauhid seorang
hamba menjadi bahagia, kebahagiaan hakiki adalah kebahagiaan di akhirat yang
diberikan kepada orang yang bertakwa
· Kejayaan bagi ahlu Tauhid adalah sesuatu
yang nyata. Kejayaan dibagi menjadi dua yaitu dunia dan akhirat. Kejayaan yang diberikan Allah contohnya yang
diberkan kepada nabi Musa dan pengikutnya. Contoh lain yaitu kejayaan yang
diberikan kepada nabi Mhammad Shalallhu ‘alaihi wassalam untuk mengalah orang
yahudi dan Quraisy. Allah selalu memberi kemenangan bagi orang yang bertauhid.
· Kejayaan yang diberikan Allah di akhirat
lebih agung dari pada kejayaan yang allah berikan di dunia. Allah memasukan
para ahli tauhid, para wali Allah kedalam surga yang mengalir sungai dibawahnya
·
Orang yang bertauhid dengan sebenar
benarnya akan diberikan kebahagiaan dan kejayaan didunia dan akhirat
·
Cara mewujudkan tauhid dalam diri kita
adalah dengan mewujudkan dua dasar penting :
Ø Beribadah
kepada Allah dengan hati, hanya takut,berharap, tawakal, nazar hanya kepada
Allah. Tidak boleh beribadah kepada malaikat, Nabi, Para wali dan orang shaleh.
Ø Berlepas
diri dari sgala bentuk kesyirikan. Dulu kaum quraisy beribadah kepada Allah
namun tidak berlepas diri kepada kesyirikan. Maka selain beribadah kepada Allah
kita wajib berlepas diri terhadap kesyirikan.
· Kebutuhan anak anak terhadap tauhid jauh
lebih besar dari pada kebutuhan akan makan, minum, dan pakaian. Perhatian orang
tua terhadap tauhid juga sebaikya lebih besar dari perhatian terhadap makan,
minum dan pakaiananak mereka. Ajarilah anak untuk beribadah, meminta memohon
pertolongan hanya kepada Allah. JAGALAH
ALLAH NISCAYA ALLAH MENJAGAMU.
·
SEBAB SEBAB ISTIQOMAH DIATAS TAUHID :
Ø Tawakal
/ berserah diri kepada Allah Ta’ala
Ø Memohon
berdoa kepada Allah Ta’ala
Ø Ilmu
Ø Menundukan
pandangan dari segala hal yang diharamkan oleh Allah Ta’ala.
SESI
TANYA JAWAB:
Penanya : “Bagaimana cara BERTAWASUL yang benar”?
Syaikh :
Tawasul ialah mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan apa yang di syariatkan.
Diantara bentuk tawasul yang benar :
ü Dengan
menyebut nama dan sifat Allah seperti Doa para Nabi
ü Dengan
mengerjakan amal shaleh seperti puasa, zkat dan lain lain kemudian kita memohon kepada Allah
ü Doa
orang shaleh yang masih hidup
ü Termasuk
meminta kepada Allah
X TIDAK TERMASUK TAWASUL ialah meminta kepada selain Allah sebagaimana
orang orang musyrik
Penanya : “Bagaimana Cara memahami
Bersemayamnya Allah di atas ARSY?
Syaikh : Seorang muslim wajib
menyakini bahwa Allah bersemayam di atas
Arsy. Meyakini ber Istiwa nya Allah
berbeda dengan ber Istiwa nya makhluk. Makna Istiwa telah kita ketahui
namun kita tidak mengetahui tata cara dan wujudnya dan bertanya tentang tata
cara dan wujudnya adalah Bid’ah. Kita tidak boleh mentakwil nya.
v
0 komentar:
Posting Komentar