Sabtu, 03 Maret 2018

3 MACAM NIKMAT






Tiga macam nikmat :
Nikmat dapat digolongkan menjadi 3 macam:
1. Nikmat yang diperoleh dan diketahui oleh hamba,
2. Nikmat yang ditunggu dan diharapkan oleh hamba,
3. Nikmat yang sedang dipergunakan hamba, tetapi ia tidak menyadarinya.
Apabila Allah ingin menyempurnakan nikmatnya kepada hambanya, maka terlebih dahulu dia akan membuatnya menyadari nikmat yang saat ini dimilikinya, sekaligus membuatnya mensyukuri nikmat tersebut, sebagai pengikat nikmat itu agar tidak hilang darinya. Karena nikmat bisa hilang darinya disebabkan kemaksiatan, dan tali pengikatnya adalah dengan cara mensyukurinya.

Setelah itu Allah juga akan memberinya taufik untuk mengerjakan suatu amalan yang dapat mendatangkan nikmat lain yang memang dinantikannya. Allah bahkan akan membuatnya mampu melihat hal hal yang dapat menutup datangnya nikmat yang hendak diraih, juga memberinya taufik untuk menghindari hal hal tersebut. Jika semua itu sudah dirasakannya, berarti ia telah menerima nikmat tersebut secara sempurna. Allah bahkan akan membuatnya menyadari nikmat nikmat yang sedang dinikmatinya namun tidak disadarinya. (Ibnu Qayyim Al jauziyah Rahimahullah; Fawaidul Fawaid hal. 550 “Tiga macam nikmat”).

Berkata ustadz maududi abdullah hafizhahullah  “banyak orang salah menilai kenikmatan, mereka sering mengeluh dalam keadaan sedikitnya uang dan miskinnya harta, padahal andai ada seseorang datang kepadanya kemudian menawar kedua matanya dengan uang satu milyar maka tak ada satupun manusia dibumi ini mau menukar nikmat penglihatan matanya dengan uang satu milyar. Maka jangan salah melihat kenikmatan, jangan mengukur kenikmatan yang diberikan Allah dari sisi uang dan harta”.

Tidak sadar kah kita telah allah jadikan makhluk yang sempurna secara fisik dan akal dibandingkan makhluk yang allah ciptakan lainnya?.
Tidak sadar kah kita yang saat ini memliki organ tubuh yang sempurna, sementara ada saudara saudara kita berjejer dirumah sakit karena kehilangan organ tubuhnya?.
Tidak sadar kah kita berada dinegri yang aman dimana mudahnya melakukan ibadah, sementara banyak dinegri negri kaum muslimin, yang ketika mereka hendak ingin berdiri menghadap rabbnya namun harus mengorbankan keselamatan dirinya?.
Tidak sadar kah kita telah allah jadikan kita menjadi seorang muslim, dari milyaran orang didunia allah tetapkan kita berada diatas agama yang dirodho’i nya?.
Tidak sadar kah kita telah Allah mudahkan kita mengenal Sunnah sunnah Rasulullah صلی الله عليه وسلم, dari milyaran orang islam banyak diantara mereka enggan berittiba’, allah pilih kita untuk mengikuti sunnah rasulullah صلی الله عليه وسلم?.

Tentu saja sunggung banyak sekali nikmat yang Allah berikan, tidak akan mungkin kita mampu menghitungnnya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh manusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”. (Q.S. Ibrahim:34).

Kenikmatan yang allah berikan secara zahir saja tak mampu kita ketahui apalagi syukuri, lalu bagaimana kita ketahui kita mampu bersyukur saat allah limpahkan semua nikmatnya, saat allah melimpahkan rizki berlebih semisal harta yang banyak, kendaraan yang mewah, ataupun rumah yang mewah, yakinkan kita mampu menysukuri nikmat tersebut dengan menggunakannya untuk dijalan Allah, yakin kah kita mampu bersikap seperti abdurrahman bin ‘auf yang mempergunakan hartanya dijalan allah dengan banyaknya sedekah yang ia lakukan atau kita akan mendurhakai allah atau bahkan bisa menjadi kufur dengan bermaksiat atau berpaling dari allah dengan rizki yang diberikannya sebagaimana yang terjadi pada Qarun. Berhusnudzon lah kepada dzat yang berada diatas arsy, mungkin Allah tahan sebagian nikmatnya kepada kita supaya kita tidak kufur atau berpaling darinya.
 Mungkin pula allah mudahkan kita masuk ke jannah nya dengan mempermudah hisab dengan cara menahan sebagian rizkinya kepada kita. Seperti penjelasan ibnu qayyim rahimahullah diatas, justru kenikmatan yang sempurna ialah ketika kita telah mengetahui dan menyadari nikmat nikmat yang telah allah berikan bahkan kita telah menyadari dan menysukuri nikmat yang sedang dipergunakan saat ini dan berusaha untuk menjaganya dan menutup hal hal yang hendak menutup kenikmatan tersebut dengan tidak mempergunakannya untuk hal hal yang mendatangkan murka Allah. Semoga saya dan pembaca senantiasa menjadi hamba yang bersabar jika diberi kesulitan dan menjadi hamba yang bersyukur saat diberi nikmat yang berlebih.

note : Ternyata harga tubuh kita mahal lho....  (foto tubuh manusia diatas saya ambil dari akun media sosial ustadz raenul bahraen pembina grup Indonesia bertauhid)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pengikut