Minggu, 15 Juli 2012

ATURAN DALAM BERBICARA MENURUT ISLAM


Berbicara? Mudah sekali. Sejak kecil kita sudah diajari untuk berkata-kata. Bermodal lidah yang kecil ini, segala sesuatu bisa dilakukan. Meski mudah untuk berbicara namun kita harus tetap berhati-hati dalam berbicara, semua ada aturannya.
Nah, bagaimana aturan-aturan yang mesti kita ketahui dalam berbicara?.
1.    Berpikir dahulu sebelum berbicara.
Bicaralah selalu di dalam hal kebaikan. ALLAH berfirman yang artinya,
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.


2.    Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna.
Rasulullah bersabda, “termasuk baiknya islam seseorang adalah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya”. (Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah). Maka berbicaralah hanya secukupnya

3.    Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar.
Rasulullah bersabda, “cukuplah seseorang itu mendapatkan dosa apabila ia membicarakan semua yang telah ia dengar.” (Riwayat Muslim).

4.    Hindari perdebatan dan saling membantah sekalipun berada dipihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda.
Rasulullah bersabda, “aku menjadi penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari perdebatan sekalipun ia benar dan penjamin istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda.” (Riwayat Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-albani)

5.    Hindari perkataan jorok (keji)
Rasulullah bersabda, “bukanlah seorang mukmin (jika ia) pencela,pengutuk atau yang keji pembicaraannya.”  (Riwayat Al-Bukhari dan dishahihkan oleh Al-albani)

6.    Hindari sikap memaksakan diri dan banyak omong dalam berbicara
Rasulullah bersabda, “sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun. `para sahabat bertanya,`wahai rasulullah, apa arti mutafaihiqun?` Nabi menjawab, “orang-orang yang sombong”. (Riwayat At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).

7.    Hindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara.
Allah berfirman yang artinya,
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Al-Hujurat: 11)

8.    Hindari ghibah (menggunjing) dan mengadu domba.
Allah berfirman,
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. (Al-Hujurat: 12)

9.    Jangan terlalu keras bersuara
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”. (Lukman:19)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pengikut